Guru sebagai pendidik adalah seorang yang berjasa besar terhadap masyarakat dan bangsa. Tinggi rendahnya kebudayaan masyarakat, maju atau mundurnya tingkat kebudayaan suatu masyarakat dan negara sebagian besar bergantung pada pendidikan dan pengajaran yang diberikan oleh guru-guru. Makin tinggi pendidikan guru, makin baik pula mutu pendidikan dan pengajaran yang diterima anak, dan makin tinggi pula derajat masyarakat. Oleh sebab itu guru harus berkeyakinan dan bangga bahwa ia dapat menjalankan tugas itu dan berusaha menjalankan tugas kewajiban sebaiknya sehingga dengan demikian masyarakat menginsafi sungguh-sungguh betapa berat dan mulianya pekerjaan guru.Pekerjaan sebagai guru adalah pekerjaan yang mulia, baik ditinjau dari sudut masyarakat dan negara maupun ditinjau dari sudut keagamaan. Tugas seorang guru tidak hanya mendidik. Maka, untuk melaksanakan tugas sebagai guru tidak sembarang orang dapat menjalankannya.
Proses belajar mengajar merupakan interaksi edukatif yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam situasi tertentu. Mengajar atau lebih spesifik lagi melaksanakan proses belajar – mengajar bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan dapat terjadi begitu saja. Tanpa ada perencanaan maka proses belajar mengajar tidak akan mencapai seperti hasil yang akan diharapkan. Untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh guru di dalam kelas yaitu :
a. Menigkatkan Partisipasi Siswa Secara Aktif dalam Kelas
Mengajar adalah membimbing kegiatan belajar siswa sehingga ia mau belajar, sedangkan belajar proses dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dengan demikian aktifitas siswa sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
Aktivitas belajar siswa dapat digolongkan ke dalam beberapa hal, antara lain :
1. Aktivitas visual, seperti membaca, menulis, melakukan eksprimen dsb;
2. Aktivitas lisan, seperti bercerita, tanya jawab, dsb;
3. Aktivitas mendengarkan, seperti mendengarkan penjelasan guru, mendengarkan pengarahan guru dsb;
4. Aktivitas gerak, seperti melakukan praktek di tempat praktek/laboratorium;
5. Aktivitas menulis, seperti mengarang, membuat surat, membuat karya tulis mengerjakan tugas dsb.
Setiap aktivitas yang digolongkan memiliki kadar atau bobot yang berbeda, tergantung pada segi tujuan mana yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran tetapi, aktivitas kegiatan pembelajaran siswa di kelas hendaknya lebih banyak melibatkan siswa, atau lebih memperhatikan aktivitas siswa .
Guru boleh meningkatkan keterlibatan siswa dengan cara sebagai berikut :
1. Tingkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan cara menggunakan berbagai metode mengajar;
2. Berikanlah materi pelajaran yang jelas dan tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran;
3. Usahakan agar pembelajaran lebih menarik minat siswa. Untuk itu guru harus mengetahui minat siswa dan mengaitkannya dengan bahan pembelajaran;
b. Memelihara Keterlibatan Siswa dalam Proses Belajar-menagajar
Unsur – unsur aktivitas yang dapat ditampilkan oleh guru pada aspek ini adalah : (a) menyediakan lembaran kerja bagi setiap siswa, (b). mengajukan banyak pertanyaan dan berusaha memperoleh jawaban dari semua siswa, (c). jawaban – jawaban yang tepat dihargai, demikian pula jawaban yang tidak tepat diarahkan secara baik., (d). mengadakan simulasi dan permainan peranan, (e). memantau kemajuan siswa ketika memberikan umpan balik dengan tujuan agar bisa memberikan sebuah umpan balik yang sistematis dan bisa memperbaiki tiap kesalahan, entah dalam pendapat sebelumnya dalam penyampaian, dan (f). membantu siswa berpikir kritis memcahkan masalah, dilemma, atau situasi yang mengandung konflik.
c. Menjadi Motivator bagi Siswa
Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan. Seorang pendidik diharuskan untuk memompa semangat anak didiknya untuk belajar dengan tekun. Dengan motivasi tersebut, anak didik akan merasa dihargai dan dipercaya.
Berikut ini beberapa cara bagaimana membangkitkan motivasi siswa :
1. Pada awal kegiatan pembelajaran, guru sebaiknya memberikan apersepsi tentang tujuan pembelajaran itu, sehingga siswa terpancing untuk memperhatikan.
2. Guru mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan yang realita.
3. Guru berusaha mendorong siswa dalam belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran;
4. Guru hendaknya banyak memberikan kebebasan kepada siswa untuk meraih sukses dengan usahanya sendiri;
5. Menguatkan siswa dengan adanya pretest dengan imbalan nilai plus.
d. Membuat Pembelajaran Menarik Minat dan Perhatian Siswa
Sering kali terjadi kebosanan dan bahkan sampai membuat siswa ngantuk di kelas karena kurang ketertarikan dari pembelajaran yang dibawakan oleh seorang guru kelas akibatnya kelas tidak efektif. Sementara kondisi pembelajaran yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran erat kaitannya dengan sifat, bakat dan kecerdasan siswa. Pembelajaran yang dapat menyesuaikan sifat, bakat dan kecerdasan siswa merupakan pembelajaran yang diminati. Oleh karena itu guru harus bisa membuat pembelajaran yang akan dibawanya bisa menarik minat dan perhatian dari siswa dengan mengadakan variasi dalam kegiatan belajar mengajar yang berguna mengurangi kejenuhan/kebosanan atau kejenuhan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar siswa senantiasa lebih bersemangat, tekun, antusias, dan berpartisipasi penuh dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Pengadaan variasi yang tepat dalam kegiatan belajr mengajar dapat memungkinkan guru untuk :
a. Menimbulkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar
b. Mewujudkan dengan baik kesempatan berkembangnya bakat siswa
c. Membentuk dan mengembangkan sikap positif siswa terhadap guru dan sekolah melalui berbagi cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang lebih baik.
d. Memberi kesempatan yang luas bagi siswa untuk memperoleh cara-cara menerima dan memahami pelajaran yang disenanginya.
e. Menyiapkan dan Menggunakan Berbagai Media yang relevan dalam Pembelajaran.
Media pembelajaran adalah alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Sebab, pembelajaran yang mengggunakan banyak verbalisme tentu akan membosankan. Sebaliknya pembelajaran akan lebih menarik, bila siswa merasa senang dan gembira setiap menerima pelajaran dari gurunya.
Pembelajaran yang efektif harus mulai dengan pengalaman langsung atau pengalaman kongkret yang dibantu dengan sejumlah alat peraga dengan memperhatikan dari segi nilai dan manfaat alat peraga tersebut dalam membantu menyukseskan proses pembelajaran di kelas.
Dengan mengefektikan kelas, maka tujuan Indonesia seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 akan terlaksana dengan baik.
Sumber : http://edukasi.kompasiana.com